Selasa, 16 Desember 2014

ANATOMI TOKOK MACHIAVELLI



ANATOMI TOKOH NICCOLO MACHIAVELLI
DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH SEJARAH IDEOLOGI DAN FILSAFAT SEJARAH



DISUSUN OLEH
LILIANY RATNA PRAMESTI
3101412022


JURUSAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2013
BAB I
PENDAHULUAN

I.     LATAR BELAKANG
Faham fasisme adalah faham yang sangat terkenal di Italia setelah perang dunia I berakir. Faham ini berbicara tentang konsep pemberian kekuasaan yang besar kepada Negara untuk membuat warga negaranya sama dalam menjalani disiplin tertentu untuk mencapai tujuanya. Faham dijadikan ideologi di italia oleh Benitto Mussolini. Fasisme terkenal dengan kediktatoranya dan cara-caranya yang bisa dikatakan tidak bersih dalam merebut kekuasaan.  Secara teoritis, fasisme muncul ketika suatu Negara sudah mencapai titik puncak leberalisme. Namun dalam kenyztaanya atau secara empiris, fasisme muncul karena adanya  seseorang dengan kekuatan yang besar.
Seperti halnya Mussolini yang bisa mendapatkan kedudukan di pemerintahan setelah ia mampu merekrut sejumlah besar para preman dan kriminal yang berwajah  seram dan mengajaknya memasuki wilayah Roma dan memaksa Raja Victor selaku pemimpin Italia pada saat itu memberikan kekuasaan kepada Mussolini. Begitu juga dengan Hitler yang menerapkan fasisme di Jerman melalui partainya Nazi. Pemerintahan kedua fasis ini sangat mendapat sorotan dari seluruh dunia. Karena cara-caranya untuk mencapai tujuan  dan mempertahankan kekuasaan yang begitu kejam .
Namun lebih dari itu pemikiran-pemikiran yang ditertapkan kedua tokoh ini mengadopsi pemikiran dari seorang filsuf dari Italia yang sangat realis yaitu Niccolo Machiavelli. Machiaveli adalah seorang tokoh yang merupakan realis sejati.  Sebagai tokoh realis ia dikutuk banyak orang karena dianggap tidak bermoral namun ia juga dipuja selaku realis sejati.
Dalam makalah ini akan di kupas mendalam tentang Machiaveli. Siapakah tokokh yang mampuu mempengarhi sebagian besar tulisanya? Bagaimana konteks sosial kehidupanya? Dan siapa sajakah tokoh yang mampu dia pengarui dan mengadopsi pemikiranya?


II.        RUMUSAN MASALAH

1.      Bagaimanakah kehidupan Niccolo Machiavelli.?
2.      Siapakah filsuf yang mempengaruhi pemikiranya ?
3.      Bagaimankah keadaan sosial ketika ia hidup ?
4.      Bagaimanakah konsep pemikiran yang ia hasilkan ?
5.      Siapa sajakah tokoh yang mengadopsi pemikiranya?


III.       Tujuan Penulisan

1.      Untuk mendiskripsikan kehidupan Machiavelli dalam bentuk Biografi singkat
2.      Untuk menelusuri tokoh-tokoh pendahulu yang mempengaruhi pemikiran Machiavelli
3.      Mendiskripsikan secara singkat situasi sosial di saat Machiavelli hidup
4.      Mendiskripsikan konsep dasar pemikiran Machiavelli.
5.      Menyebutkan tokoh yang mendapat pengaruh dari pemikiran Machiavelli.

IV.              Manfaat Penulisan
1.      Agar para pelajar dapat memahami dengan benar siapakah Tokoh Machievelli tersebut sehingga tidak memberikan penilaian secara semabarangan.
2.      Untuk lebih mengerti tentang fasisme secara mendalam kita harus mengungkap tokoh yang berada di baliknya
3.      Untuk mengetahui sejarah pemikiran Machiavelli dari pemikiran yang sederhana menuju pemikiran yang kompleks
4.      Untuk mengetahui perkembangan pemikiran Machiavelli sehinga mudah memnghubungkanya dengan pemikiran Fasis yang berkmebang di Jerman.


BAB II
PEMBAHASAN

A.     BIOGRAFI SINGKAT
Machiavelli seorang  filsuf politik Italia, Lahir dengan nama lengkap Niccolo Machiavelli lahir pada 3 Mei 1469 di Florence, Italia.  Ia lahir dari seorang ahli hukum yang terkemuka pada saat itu. Keluarganya adalah keluarga yang terpandang namun tidak begitu kaya.  Ia lahir pada puncak Renaissance, yang pada saat itu Italia dibagi dalam negara-negara kecil.
Pada tahun 1492 dia memperoleh kedudukan tinggi  di pemerintahan sipil Florence pada saat usianya 29 tahun.  Selama empat belas tahun ia mengapdikan diri untuk pemerintahan Florentine dan terlibat dalam beberapa misi dilpomatik. Namun pada 1512 ketika Republik Florentine berhasil direbut kembali oleh penguasa Medici ia pun dipecat. Dan setahun kemudian ia ditahan atas tuduhan terlibat dalam komplotan melawan penguasa Medici. [1] Namun karena ia tetap bertahan dan bertahan jika ia tidak bersalah maka ia pun segera dilepaskan
Ia juga menikah dengan Marietta Corsini pada 1502 dikaruniai enam orang anak. Setelah ia terbebas dari tuduhan menggulingkan penguasa Medici  ia pensiun dan tinggal di sebuah perkebunan kecil di San Casciano, sebuah tempat yang tidak jauh dari Florence. Ia meninggal dunia pada 21 Juni 1527 pada usia 58 tahun.
Ada banyak karya yang ia hasilkan selama ia Hidup. Diantaranya adalah buku tentang politik yaitu Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito Livio ( Diskursus tentang Livio) DAN Il Principe ( Sang Pangeran). Selain itu ia juga mengarang buku tentang sejarah, yaitu History of Florence, Discourse on Frist Decade of Titus Livius, dan History of affair of Lucca. Dalam bidang sastra ia pernah menulis suatu tiruan dari The Golden Ass of Pauleius, the Play Mandragola, serta seven books on the Art of War.  Dan banyak lagi karya Machiavelli lainya
Namun karya Machiavelli yang paling terkenal adalah Il Principe. Dalam buku ini diuraikan tindakan yang bisa atau perlu dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaanya. Baik dengan jalan yang baik maupun yang jahat.  Terdapat tiga pandangan yang berbeda tentang Macciavelli bila dilihat dari hasil karyanya. 
Yang pertama adalah pandangan yang menyatakan jika Machiavelli adalah pengajar kejahatan yang amoral.[2] Hal ini dikarenakan melihat ajaran Machiavveli yang menolah nilai keadilan, kasih sanyang dan cenderung mengajarkan kekerasan dan penindasan. Pandangan kedua melihat Machiavelli sebagai seorang pragmatis yang melihat tidah berfungsinya nilai, moral dan etika dalam kehidup politik[3]. Dan pandangan ketiga yang melihat Machiavelli sebagai seseorang yang mengungkap politik secara ilmiah dan cara berfikir seorang ilmuan. Machiavelli membedakan fakta politik dan nilai moral [4].

B.     FILSUF  YANG MEMPENGARUHI

1.      HEGEL.
Konsep- konsep tentang kekuasaan yang tanpa batas dalam teori negera hegel telah diterapkan pada diri seorang penguasa dalam pendapat Machiavelli. Dalam teori Negara Hegel diungkapkan bahawa terdapat pemberian kekuasaan yang besar terhadap Negara. Hal ini lah yang diadopsi Machiaveli yaitu pemberian kekuasaan yang besar yaitu dengan cara apapun, baik itu baik maupun buruk  kepada seorang individu yang ingin memperoleh kekuasaan atau mempertahankan kekuasaan.
2.      DARWIN
Teori Darwin tentang konflik dan perang setidaknya juga mengilhami Maciaveli. Tebukti terdapat beberapa konsep yang diambilnya dalam teori konflik dan perang. Dalam teori konflik di jelaskan bila seseorang yang kuat akan bertahan dan yang lemah akan punah. Oleh karena itu Machiaveli menekankan kekerasan dan kekuatan untuk mencapai dan melanggengkan sebuah kedudukan.
3.      CEASAR BORGIA
Adalah seseorang yang dipuji-puji oleh Machiavelli dalam bukunya Il Principe. Caesar Borgia adalah anak dari Alexander VI. Ia melakukan tindakan yang banyak mengilhami pemikiran Machiavelli. Dari ialah Machiaveli dapat membuka mata dan mengetahui kejadian yang sebenarnya.
Caesar Borgia menjadi satu-satunya yang mewarisi dan sekaligus harus  melanjutkan dinasti pemerintahan ayahnya setelah kematian saudaranya.  Ia ingin menaklukan wilayah yang seharusnya menjadi miliknya bukan milik Kepausan. Ia menaklukan wilayah-wilayah ini dengan senjata dan kekerasan atas nama Paus.  Selain itu Caesar Borgia juga ingin memanipulasi Badan Kardinal sehingga Paus berikutnya dapat di jabat oleh sahabatnya . Dari kehidupan nyata ini, Machiaveli menunjukan bahwa seorang pangeran baru haruslah bisa menciptakan sebuah peraturan baru yang dapat melanggengkan kekuasaanya walaupun dengan cara yang kurang baik.

C.     KONTEKS SOSIAL.

Machiaveli hidup ketika puncak Renaisance. Renaissance merupakan Antitesis terhadap peraturan-peraturan abad gelap, abad dimana terjadi kemunduran yang besar dalam bidang ilmu dan keduaniawian dan hanya mengedepankan kehidupan surgawi. Pada saat Renaissance munculah para pembaharu- pembaharu dalam kehidupan duniawi maupun kehidupan agama. Pada saat itu munculah Savonarola yang menguasai Florentine. Savonarola berakir dengan menyedihkan dan akir riwayat Savonarola sangat berkesan untuk Machiavelli. Machievelli mengatakan “ semua nabi yang bersenjata berhasil mencapai tujuanya, sedangkan yang tidak bersenjata gagal.” [5]
Selain itu pemikiran machiaveli juga tumbuh ketika ia menyaksikan sendiri hal-hal yang dilakukan Caesar Borgia dalam mempertahankan kekuasaan yang telah di bangun ayahnya Alexander VI. Caesar Borgia mempertahankan kekauasaan dengan jalan-jalan kekerasan, manipulasi dan tipu daya. Dengan hal-hal yang ia saksikan sendiri ini mulai tumbuhlah pemikiran Machiavelli yang realistis dan pragmatis. Yang selalu menyampaikan kebenaran dalam bidang politik yang sebelumnya ditutupi oleh pelaku-pelaku politik lainya.
Pada masa Renaisance Italia tebagi-bagi dalam beberapa wilayah. Oleh karena itu Italia lemah dalam segi militer namun kuat dalam segi kultur atau kebudayaan.


D.     KONSEP PEMIKIRAN
Konsep pemikiran Machiavelli adalah seorang penguasa yang ingin berkuasa atau memperkuat kekuasaanya haruslah menggunakan tipu muslihat, licik dan dusta digabung dengan kekejaman dan kekuatan.
Pemikiran lain Machiavelli yang masih berhubungan dengan pemikiran diatas adalah pemikiran dasar dari buku The Prince atau Il principe[6]. Buku ini bisa dianggap sebagai Nasehat praktis terpenting untuk seseorang kepala Negara.  Pemikiran dasar buku ini adalah untuk mencapai sebuah keberhasilan, seorang pangeran harus mengabaikan pertimbangan moral sepenuhnya serta mengandalkan segala sesuatunya atas kekuasaan dan kelicikan.  Dalam buku ini Machiavelli menekankan bahawa Negara haruslah dipersenjatai secara baik.  Karena hanya dengan tentara yang diwajibkan dari Negara adalah tentara yang bisa dipercaya sedangkan tentara dari Negara lain atau tentara bayaran bisa membahayakan.
Machiavelli mengakui jika hukum yang baik dan tentara yang baik adalah dasar bagi suatu tatanan system politik yang baik. Namun karena paksaan dapat menciptakan legalitas, maka ia menitik beratkan perhatian pada paksaan. Karena tidak ada hukum yang baik tanpa senjata yang baik, maka Machiavelli hanya akan membicarakan masalah senjata. Dengan kata lain, hukum secara keseluruhan beersandar pada kekuatan yang memaksa.
Otoritas adalah hal yang tidak lepas dari kekuatan untuk memaksa. Oleh karena itu ia menyimpulkan jika kekuatan akan selalu tepat jika digunkan, seperti halnya kekarasan yang secra efektif dapat secara efektif mengontrol legalitas. Seseorang akan patuh karena takut terhadap suatu hukuman yang akan diperoleh jika melanggar peratuaran itu. Baik hukuman fisik atapun kehilangan hak, dan hal kepemilikan terhadap suatu benda.  Hal ini menunjukan bahwa politik dapat diartikan sebagai sebuah supremasi kekuasaan yang memaksa atau otoriter.


E.      TOKOH YANG DIPENGARUHI
1.      MUSOLINI
Musolini adalah tokoh fasisme Italia. Fasisme di Italia muncul karena ada seorang penguasa yang kuat yaitu Benito Musolini. Dalam upaya mendapatkan kedudukan di pemerintahan Benito merekrut para preman dan kriminil untuk membuat takut raja Victor. Dan akirnya raja Victor pada oktober 1922 memerintahkanya untuk membentuk pemerintahan[7]. 
Hal ini menunjukan bahwa musolini memang menerapkan nasehat Machiaveli dalam bukunya Il principe. Yang mengatakan bahwa jika seseorang ingin berkuasa atau melanggengkan kekuasaanya harus lah dengan menggunakan tipu muslihat, licik, dan dusta digabung dengan kekejaman dan kekuatan.  Dalam hal ini tentulah Musolini menggunakan kekerasan dalam mencapai kekuasaan dibuktikan dengan merekrut para preman yang membuat kekacauan sehingga raja Victor memberi perintah kepadanya untuk membentuk pemerintahan.
Setelah menjadi pemimpin hal pertama yang dilakukan Musolini adalah menyerang Ethiopia yang menunjuk pada ajaran darwinisme yang memandang Ethiopia adalah ras rendah karena berkulit hitam.[8] Hal ini menunjukan bahawa selama kepemimpinanya ia mendewakan kekerasan .
Musollini adalah satu dari sedikit tokoh yang memuji  Machiavelli di depan umum[9]. Karena teori yang berdasarkan realitas kehidupan politik pada masanya. 
2.      HITLER
Hitler adalah pemimpin partai Nazi yang berfaham fasisme di Jerman. Ia juga sahabat dari Musollini. Sepak terjang Nazi dengan hitler sebagai tokoh sentralnya telah menyebabkan tragedy kemanusiaan yang terbesar dalam sejarah dunia. Tidak kurang dari enam juta rakyat jerman terutama kaum Yahudi, Homoseksual, orang cacat dan orang-orang yang tidak disukai dibantai oleh nazi secara kejam.[10]
Sebab sebenarnya Nazi membantai kaum Yahudi adalah pimikiran dimana Jerman adalah ras yang superior namun dalam kendali ekonomi jerman masih dibawah Yahudi. Untuk mencapai kedaulatan penuh atas pemerintahan maupun atas ekonomi jerman melalui nazi melakukan pembantaian terhadap Yahudi. Cara ini adalah pelaksanaan nyata dari teory yang pernah diungkapkan Machiavelli dalam Ik principe.  Yang menggunakan kekerasan kekejaman dalam meraih sebuah kekuasaan.  Walaupun Hilter tidak secra terang-terangan mengakui bahwa ia mengikuti jejak sahabatnya Musolini menganggumi Machiaveli namun hendaknya pemikiran machiaveli menghilhami tindakan-tindakan Hitler dalam Rezimnya.


Daftar Pustaka
·         Sargent, Lyman Tower. 1984. Ideologi-ideologi Politik Kontemporer ; sebuah analisis komparatif. Penerjemah A.R Henry Sitanggang. Jakarta : Erlangga.
·         Satriya, Fembri. 2008. Para Pembantai ; Yogyakarta :Media Ilmu
·         Murtiningsih, Wahyu.2012. Para Filsuf dari Plato sampai Ibnu Bajjah.Yogyakarta: IRCiSoD
·         Russell, Betrand. 2002. Sejarah Filsafat Barat.  Yogyakarta : Pustaka pelajar
·         Ebenstein, William. 1990. Isme-Isme dewasa ini. Jakarta : Erlangga



[1]  Para Filsuf dari Palto sampai Ibnu Bajjah. Didalamnya dituliskan jika Machiaveli di siksa atas tuduan menjadi komplotan saat menggulingkan Lorenzo penguasa Medici sebelumnya.
[2] Pandangan ini di kemukakan Leo Strauss (1957)
[3] Pandangan oleh Croce 1925
[4] Pandangan dari Ernst Cassier (1946)
[5] SEJARAH FILSAFAT BARAT. Hal 663.
[6] The Prince atau Il principe sebenarnya merupakan surat Machiavelli kepada Lorenzo de Medici penguasa Florence kala itu ( Wahyu Murtiningsih, 2012 : 74)
[7] Musolini adalah tokoh yang mendirikan gerakan fasci di camantimento. Gerakan ini adalh upaya untuk memulihkan keadaan italia pasca PD I. Selain itu ia juga membentuk kelompok untuk bertempur yang di sebut baju hitam. Sebagai upaya untuk memperoleh kekuasaan. ( Fembri satriya, 2008 : 44)
[8] (Fembri Satriya, 2008:44)
[9]  (Wahyu murtiningsih , 2012 : 76)
[10] (Fembri Satriya, 2008 : 21)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan tinggalkan komentar ! Terimakasih...