SEJARAH
LISAN
A.
Pengertian
Sejarah Lisan dan Tradisi Lisan
Sejarah
lisan atau oral history dapat diartikan sebagai :
·
Cara atu metode pengumpulan dan
penyimpanan Informasi kesejarahan yang didalamny berisi rekaman wawancara dari
orang-orang tentang kejadian masa lampau dan pandangan hidupnya.
·
Sebuah koleksi atau kumpulan yang
sistematis dari kesaksian kehidupan seseirang mengenai pengalaman hidup.
·
Sejarah lisan bukan cerita rakyat,
gossip, desas-desus, ataupun rumor.
Sejarah
lisan tidak diperoleh dengan sendirinya melainkan dicari dengan sengaja melalui
metode wawancara. Sejarah lisan telah
dimulai pada abab 5 SM yang digunakan oleh Herodotus. Ia menggunakan saksi mata
dnegan menggunakan wawancara silang. Sejarah lisan sebagai metode sudah dipakai
penulis sejarah Romawi. Dan ditulis pada abad pertengahan hingga Modern. Walaupun
pada abad 19 sejarah lisan sempat mendapatkan keritikan dari Leopold von Ranke
yang lebih mementingkan dokumen tertulis sebagai sumber primer, sejarah lisan
pada abad 20 mendapatkan kembali kekuatanya setelah muncul teknologi-teknologi
perekan seperti tape. Dengan
teknologi baru ini kegitan wawancara dan perekaman semakin mudah dilakukan.
Tujuan penulisan sejarah dengan metode sejarah
lisan adalah ingin mengungkap peristiwa-peristiwa sejarah yang tidak
diungkapkan melalui dokumen terlulis. Selain itu dengan sejarah lisan kita
dapat mengungkap peristiwa dengan mendetail dari pelaku. Dapat megnungkap
peranan pelaku dan menggali apa yang dirasakan pelaku pada saat peristiwa. Sejarah lisan Ingin medobrak tradisi
penulisan sejarah yang ada yaitu dari atas kebawah menjadi dari bawah keatas.
Artinya ingin mengubah penilisan sejarah yang biasanya menulis tentang peranan
tokoh besar yang berkuasa menjadi peranan tokoh-tokoh kecil yang bisa memberi pengaruh terhadap perubahan besar yang
terjadi.
Sejarah
lisan berbeda dengan Tradisi Lisan. Jan Vasina member batasan sejarah lisan
atau oral testimony sebagai oral
testimony transmitted verbally, from one generation to the next one or more (
Testimoni lisan yang disampaikan dari satu generasi ke generasi berikutnya atau
lebih). Dalam tradisi lisan tidak termasuk kesaksian mata yang merupakan data
lisan. Juga disini tidak termasuk rerasan masyarakat yang meskipun lisan tetapi
tidak ditularkan dari satu generasi ke generasi lain. Tradisi lisan dengan
demikian hanya terbatas pada kebudayaan lisan dari masyarakat yang belum
mengenal tulisan, tradisi lisan merupakan sumber sejarah yang belum mengenal
masa lampau.
Tradisi
lisan menjadi sumber penulisan bagi antropolog dan sejarawan. Dalam ilmu
antropologi sejarah lisan sebagai sumber data bagi penelitian sudah digunakan
sejak awal beridirnya ilmu itu, nnamun dalam ilmu sejarah penggunaan tradisi
lisan masih merupakan hal yang baru.
SIfat
dari tradisi lisan adalah turun temurun dan fungsinya adalah untuk memperkuat
ikatan komunal dalam masyarakat. Tradisi lisan mengacu pada historical gossip
misalnya adalah cerita tentang cikal bakal penghuni pohon dan tentang mitos. Tradisi
lisan dapat diwariskan melalui keluarga yaitu dengan Adat sitiadat keluarga
maupun dengan cerita dongeng. Dan dapat diwariskan melalui masyarakat dengan
cara melalui adat istiadat masyarakat, pertunjukan, dan kepercayaan masyarakat.
·
Perbedaan Sejarah lisan dan tradisi
lisan
Sejarah Lisan
|
Tradisi Lisan
|
·
Merupakan metode pengumpulan dan
penyimpanan informasi kesejarahan
·
Tidak terbatas pada kebudayaan
lisan
·
Sengaja dicari dengan teknik
wawancara
·
Termasuk kesaksian mata
·
Si pencerita merupakan bagian
dari peristiwa
·
Disampaikan secara langsung dari
pelaku
|
·
Merupakan sumber bagi penelitian
sejarah
·
Terbatas pada kebudayaan lisan
·
Didapat secara langsung
·
Tidak termasuk kesaksian mata
·
Si pencerita bukan merupakan
bagian dari peristiwa
·
Disampaikan secara turun temurun
dari satu generasi ke generasi berikutnya
|
B.
Ciri-ciri
Sejarah Lisan
1. Pencarian
sumber-sumber berdasarkan sumber lisan ( oral history)
2. Mencari
kesaksian langsung
3. Penelitian
dengan menggunakan metode lisan untuk melihat kenangan
4. Mencari
informasi yang tidak ada dalam sumber tertulis
5. Mengangkat
peranan rakyat kecil
C. Keguanaan Sejarah Lisan
1. Sebagai
Metode Tunggal
Dapat digunakan untuk
mengungkap permasalahan sejarah yang tidak terungakap dalam dokumen tertulisn.
Contohnya adalah dalam menuliskan biografi tokoh.
2. Sebagai Pelngkap Bahan Dokumenter.
Metode digunakan untuk
penulisan biografi atau aouto biografi tokoh. Karena tokoh besar kegiatanya
terdokumenter. Sejarah lisan digunakan sebagau pelengkap bahan tersebut dalam
penulisan biografi tokoh.
3. Sebagai
Sumber Sejarah
Sebagai usaha untuk
menyediakan sumber bagi peneliti. Hasilnya disedikan dalam bentuk manuskrip
atau tape. Di Amerika pada 1948 didirikan “ The Oral History rojetc. Di
Colombia University yang merupakan pusat koleksi Sastra, jurnalistik, ilmu
politik, Hub. Internasional.
4. Sejarah
Dapat menggambarkan Substansi Penulisan Sejarah
-
Dalam penulisan sejarah kotemporer dapat
menganti sejarah dari pelakunya
-
Dapat mengubah citra sejarah yang elit
menjadi sejarah yang egalitan atau humanis. Memanusiakan manusia
-
Memperluas permasalahan sejarah dari
sejarah local/daerah, sejarah kota, sejarah pedesaan, sejarah pertanian,
sejarah kebudayaan, sejarah militer.
D. Momori dan Sejarah Lisan.
·
Pengertian Memori
Memori adalah konsep
psikologi yang berarti pengetahuan yang tersimpan dalam pikiran orang, terkait
dengan cara kerja otak. Dengan momori seseorang dapat mempresentasikan
pengalaman , pengetahuan, yang didapat tentang masa lampau.
·
Jenis Memori
1. Deklaratif
memori : Pengetahuan tentang fakta-fakta
a. Memori
Episodik : Menggambarkan perjalanan kehidupan seseorang dimasa lamau baiasanya
berdasarkan periodesasi
b. Memori
Sematik : Pengetahuan abstrak seperti kamus pikiran yang tidak terkait dengan
peristiwa khusus.
2. Prosedura
memori : Adalah memori yang berkaitan
dengan tahapan-tahapan tertentu
Ket: Bagan tahapan
memori sebagai jejak atau bukti
·
Orang yang pernah
mengalami, melihat Sumber
sejarah lisandisaring
dan mendengar untuk
mendapatkan fakta
·
Orang yang pernah mendapatkan cerita
Fakta adalah kenyataan . Belum menjadi fakta ketika belum
ada pernyataan . Jadi fakta adalah penyataan atas realita
E.
Penelitian Sejarah Lisan
Merumuskan Masalah penelitian sejarah
lisan
§ Masalah
dapat diketahui dari :
- Pengalaman.
Pengalaman diperoleh dari peristiwa yang kita alami. (Membaca Realita)
- Membca
teks atau teori dan mampu mengambil teori
- Aktivitas
diskusi atau sharing
§ Menurut
Sdrian Fikers dalam peradaban pesisir, menjelaskan jika Asian Tenggara dibentuk
oleh peradaban pesisir yang saling berkaitan yaitu cerita tentang panji atau
hikayat panji. Artinya pada abad 17-18 erjadi kedekatan budaya antar
negra-negara di Asia Tenggara. Malysia dan Indonesia mempunyai kesamaan dalam
sejarah yaiyu sama-sama mempelajairi sejarah Majapahit, senghasari.
§ Metode
sejarah lisan dengan menggunakan pendekatan pengalaman hidup. Dalam penelitian
menggunakan wawancara hindari pertanyaan yang jawabanya “ya atau tidak”
Sumber Lisan :
§ Dalam
sumber lisan , kesaksian yang benar harus memperhatikan empat syarat :
a. Apakah
sumber itu Ultimate saksi primer mampu menceritakan hal yang benar
b. Apakah
saksi primer dengan akurat melaporkan secara terperinci mengenai hal yang
sedang dialami.
c. Apakah
ada dukungan secara bebas atau eksternal corroboration mengenai rincian yang
sedang dialami/ disaksikan
d. Suatu
informasi, menurut penertian koroborasi harus berasal dari dua kesaksian bebas
atau lebih yang tidak salaing mempengarui.
§ Kritik
sejarah lisan :
a. Reputasi
b. Kepentingan
langsung atau tidak
c. Kronologi
d. Ankronisme
e. Suasana
dan hubungan sosial-kultural yang telah dialami oleh si pengkisah akan
mempengarui informasi yang disampaikan
F.
Persiapan dalam Penelitian Sejarah
1. Persiapan
perangkat metodologis , adalah persiapan dalam menentukan kejelasan topic, ada
empat pertimbangan yang perlu dilakukan
a. Manageable
topic : topic yang diteliti dalam jangkauan kemampuan intelktual, financial dan
ketersediaan waktu
b. Obtainable
topic : Pengkisah yang diperlukan untuk menggali sejarah lisan sesuai dengan
topic masi hidup dan relative mudah dijangkau.
c. Significance
topic : Topik cukup penting untuk diteliti
d. Interested
Topic : Topi menari untuk diteliti
2. Persiapan
Teknis , adalah melakukan perispan terhadap topic. Dilakukan dengan
a. Mengadakan
kajian pustakan secara lengkap dan komperhensif
b. Membuat
kerangka yang akan dikerjakan
3. Pesiapan
Lapangan
a. Persiapan
observasi awal untuk mengetahui kondisi lokasi
b. Menghubingi
sumber danmenyesuaikan waktu
G.
Kritik Sejarah Lisan
1.
Reputasi atau kejujuran
2.
Kepentingan langsung atau tidak dari
sipengkisah terhadap masalah atau peristiwa yang dikisahkan
3.
Kronologi
4.
Ankronisme
5.
Suasana dan hubungan sosial-kultural
yang telah dialami oleh pengkisah akan mempengaruhi Informasi yang disampaikan
H.
Kritik isi kisan
1. Apakah
terhadap konsistensi
a. Cross
Cheking / Koraboration
b. Tempatkan
rekonstruksi sementara tersebut dama konteks sejarah yang luas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan tinggalkan komentar ! Terimakasih...